Senin, 07 Desember 2015

Wawancara tentang Nilai Islam

Prodi      : Manajemen Dakwah (A)
Makul    : Filsafat Imu
Dosen    : Andy Dermawan
Lokasi    : Belakang APMD
TUGAS WAWANCARA KE LAPANGAN
Pertanyaan      :
1.     Bagaimana cara mengimplementasikan nilai  Islam ke kehidupan sehari-hari?
2.     Mengapa nilai Islam tidak memberi  pengaruh kehidupan seseorang?
Pemahaman keyakinan
No
Profil Informasi
Teori Epistimologi

Hasil Wawancara
1
Pak Supadan
A.Sumber-sumber
Teks Sosial
“Dalam keluarga ya mas, biasanya tuh orangtua menyuruh atau membiasakan anak –anak untuk mengaji sholat tepat waktu, kalau anak tersebut tidak mengerjakannya maka di kasih hukuman agar terbiasa sehingga bisa menerapkan ke kehidupan sehari hari ketika sudah dewasa”.

Takmir Masjid
B.Metode
Induktif
“Dalam muamalah harus menghormati orang yang lebih tua menghargai pendapat orang lain. Dan kini saya menjalankan itu dalam kehidupan bermasyarakat”.

56 tahun
C.Pendekatan keilmuan
Sosiologis
“Memang pada awalnya dipaksa tapi nantikan lama kelamaan akan terbiasa dan akan menimbulkan kesadaran,  paling sekali-kali mengingatkan, eee, udah waktunya shoalt, eee”.


D.Kerangka Teorik
Berwawasan
“Memang ada sebagian muslim yang telah mengerjakan nilai nilai islam tetapi tetap melaksanakan maksiat kalau kayak gitu perlu di pertanyakan ketaqwaannya karena definisi taqwa yaitu menjalankan seluruh perintahnya dan menjauhi segala larangnya”.


E.Fungsi dan peran akal
Baik
“Masyarakat dalam mengamalkan ajaran islam itu menurun khususnya di kalangan pemuda-pemudi, sebagaimana semestinya ketika azan berkumandang umat muslim harus cepat cepat melaksanakn sholat tetapi remaja sekarang malah sibuk dengan urusanya bahkan lalai dengan solat”.
2
Andi Sofyan
A.Sumber-sumber
Teks sosial
“Orang yang paham tentang agama islam di daerah tersebut mengajarkan masyarakat setempat tentang agama islam sehingga dapat mengamalkan ajaran ajaran islam”.

Freelance
B.Metode
Deduktif
“Kalau saya pribadi sih mas biasanya saya terlebih dahulu menjalankan kewajiban saya,  baru saya menerapkannya ke masyarakat luas contohnya mengingatkan keluarga, teman, maupun tetangga yang saya kenal untuk melaksanakan kawajiban dengan mengingatkan dengan cara yang sopan agar mereka mau mendengarkan”.

27 tahun
C.Pendekatan keilmuan
sosiologis
“Biasanya saya itu melakukan basa-basi dulu baru kemudian mengajaknya, eehh, udah azan tuh sholat yuk, daripada sini terus bengong gak ada kerjaan, itu akan lebih mempermudah kita untuk berbuat baik”.


D.Kerangka Teorik
 Berwawasan
“Memang sih, kadang-kadang ajakan saya itu gak berhasil, saya pernah mengajak teman saya untuk sholat tapi kata-katanya malah gini, duluan aja, nanti aku sholat dirumah aja”.


E.Fungsi dan peran akal
Baik
“Saya sudah sering mengingatkan tapi gak banyak jugak yang mau melakukan, tapi yasudahlah, yang pentingkan saya sudah mengerjakan kewajiban saya”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar